Saham Energi Anjlok, IHSG Ditutup Ambruk 1,87 Persen ke Level 7.168

Editor: Yoyok - Jumat, 16 September 2022 | 18:00 WIB
Sariagri - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan Jumat (16/9). Bursa saham nasional terus bergerak di zona merah semenjak pembukaan perdagangan. Hari ini, IHSG ditutup terkoreksi 1,87 persen ke level 7.168,87.
Statistik perdagangan mencatat sebanyak 414 saham merah, 156 saham menguat, dan 128 lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi harian mencapai Rp27,29 triliun dengan volume 40,31 miliar saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, 10 dari 11 indeks sektoral terkoreksi. Indeks sektor energi mencatakan koreksi paling dalam hari ini, yakni sebesar 2,14 persen, kemudian keuangan tergerus 1,88 persen, sektor perindustrian turun 1,59 persen dan sektor properti yang turun 1,13 persen.
Saham energi, terutama batu bara turun setelah pemerintah secara resmi melarang pengembangan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) baru berbasis batu bara. Larangan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Peraturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 September 2022.
Sementara hanya ada satu indeks sektoral yang selamat ke zona hijau yakni sektor barang baku yang naik 0,06 persen.
Adapun tiga saham paling aktif ditransaksikan hari ini ialah Bank Central Asia (BBCA) dengan nilai transaksi mencapai Rp3,1 triliun, Bumi Resources (BUMI) senilai Rp1,7 triliun, dan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) senilai Rp1,7 triliun.
Baca Juga: Saham Energi Anjlok, IHSG Ditutup Ambruk 1,87 Persen ke Level 7.168IHSG Awal Pekan Berakhir Turun, 280 Saham Melemah
Sementara itu, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi saham LQ45 yang mencatakan koreksi paling dalam, yakni sebesar 6,77 persen ke Rp248. Kemudian diikuti oleh Bank Jago (ARTO) yang terkoreksi 4,61 persen ke Rp7.250, dan Medco Energi (MEDC) merosot 3,5 persen ke Rp965.
Di sisi lain, Semen Indonesia (SMGR) menjadi top gainers di indeks LQ45, yakni menguat 3,77 persen ke Rp6.875. Kemudian diikuti oleh Indocement Tunggal (INTP) yang menguat 3,39 persen ke Rp9.925 dan Wijaya Karya (WIKA) menguat 2,8 persen ke Rp1.100.