Akibat Pengelolaan SDA Tidak Optimal, Pertumbuhan RI Kalah dari Malaysia

Ilustrasi batu nikel (Pxhere)

Editor: Yoyok - Senin, 14 November 2022 | 12:00 WIB

Sariagri - Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2022 kalah dibandingkan Malaysia. Indonesia hanya tumbuh 5,7 persen sementara Malaysia meroket 14,2 persen. 

Ekonom senior Rizal Ramli mengatakan seharusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi apabila pengelolaan sumber daya alam (SDA) dalam negeri berjalan optimal. 

"Indonesia harusnya bisa tumbuh lebih tinggi dari negara-negara Asean ini, karena RI memiliki lebih banyak Sumber Daya Alam dan komoditi" kata Rizal Ramli melalui akun @RamliRizal, kemarin.

Selain Malaysia, Rizal Ramli juga menyajikan data perbandingan pertumbuhan ekonomi Filipina dan Vietnam. Dari keempat negara tersebut, data yang disajikannya memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 jauh lebih rendah dari tiga lainnya.

Baca Juga: Akibat Pengelolaan SDA Tidak Optimal, Pertumbuhan RI Kalah dari Malaysia
Menkeu Beberkan Sektor Keuangan Indonesia, Tertinggal di Asean 5

Tercatat, ekonomi Indonesia pada 3 bulan ketiga tahun ini sebesar 5,7 persen. Sementara pada periode yang sama tiga negara lainnya lebih tinggi yaitu Filipina tumbuh 7,6 persen, Vietnam tumbuh 13,7 persen, dan Malaysia tumbuh 14,2 persen.

Dari data perbandingan pertumbuhan ekonomi 4 negara anggota Asean tersebut, Rizal Ramli menyayangkan perekonomian Indonesia tumbuh sangat rendah.