Menkeu Ingatkan Pengelolaan Anggaran Mesti Bagus Agar RI Tak Gelap-gulita

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani. (Sariagri/Antara)

Editor: Yoyok - Jumat, 3 Februari 2023 | 15:00 WIB

Sariagri - Menteri Keuangan [Menkeu] Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, setiap pemerintahan mesti menyikapinya dengan baik agar tak masuk ke situasi yang gelap gulita.

"We are in a good shape now. Kalau kita tidak bagus dalam merespons, kita juga bisa ikut dalam (situasi) gelap gulita," ujar Menteri Sri dalam kuliah umum secara virtual di Jakarta, Jumat [3/2/2023].

Menkeu kemudian menjelaskan strategi pemerintah mengelola anggaran negara. Dia mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara [APBN] di 2023 dari sisi belanja tetap dijaga. Prioritas nasional tetap, yaitu tetap mendukung pemulihan ekonomi.

"Bedanya kalau dulu kita mengeluarkan belanja kesehatan untuk pandemi bisa sampai Rp300 triliun, sekarang Rp176 triliun. Sisanya dipakai untuk prioritas yang lain," ungkap Sri.

Dia menyebut ini tidak berarti bahwa kesehatan tidak penting, karena reformasi sektor kesehatan oleh Menteri Kesehatan [Menkes] tetap didukung secara penuh, baik itu memperbaiki mulai dari Posyandu, Puskesmas, rumah sakit di daerah, BPJS Kesehatan, dan menangani masalah yang non Covid-19, seperti stunting, tuberculosis [TBC], diabetes, dan lainnya.

"Semuanya sekarang menjadi persoalan yang harus kita waspadai. Pendidikan juga [anggarannya] Rp612 triliun, ini tertinggi. Saya selalu mengatakan ketika saya menjadi Menkeu tahun 2006, APBN-nya enggak sampai Rp600 triliun, tapi tahun ini pendidikan saja Rp612 triliun," tambah Sri.

Baca Juga: Menkeu Ingatkan Pengelolaan Anggaran Mesti Bagus Agar RI Tak Gelap-gulita
Pertama Kali dalam Setahun, IMF Naikkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global

Ini menggambarkan niat pemerintah untuk terus menjaga dan membangun pondasi Indonesia. Kalau Indonesia ingin menjadi negara high-income, sumber daya manusia [SDM] adalah aspek yang paling penting.

"Kita tidak hanya dalam bentuk belanja dari sisi Kementerian/Lembaga, Kemendikbud, dan Kemenag yang mengelola sektor pendidikan, tapi sekarang kita juga punya dana abadi LPDP yang sudah mencapai lebih dari Rp130 triliun," katanya.