Mata Uang Asia Bervariasi, Rupiah Turun Tipis Jadi Rp15.096 per Dolar AS

Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. Antara Foto/Puspa Perwitasari/aa.

Editor: Yoyok - Kamis, 9 Februari 2023 | 16:00 WIB

Sariagri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun tipis di pasar spot pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (9/2/2023). Sore hari ini, mata uang Garuda melemah 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.096 dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya Rp15.097 per dolar AS.

Selain rupiah, hingga pukul 15.00 WIB, sejumlah mata uang di kawasan Asia juga melemah terhadap dolar AS, di antaranya dolar Taiwan turun 0,08 persen, won Korsel turun 0,01 persen, peso Filipina melemah 0,63 persen, rupee India melemah 0,10 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,38 persen.

Sementara yen Jepang menguat 0,33 persen, yuan China menguat 0,16 persen, baht Thailand menguat 0,16 persen, dolar Hong Kong stagnan, dan dolar Singapura menguat 0,26 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan hari ini indeks dolar AS menurun karena investor mencerna komentar dari sejumlah pejabat bank sentral AS, Federal Reserve. 

“Indeks dolar tergelincir 0,13 persen menjadi 103,32, menjauh dari posisi tertinggi satu bulan di 103,96 yang disentuhnya pada Selasa setelah laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat, pekan lalu,” kata Ibrahim.

Baca Juga: Mata Uang Asia Bervariasi, Rupiah Turun Tipis Jadi Rp15.096 per Dolar AS
Asyik, Rupiah Selasa Sore Menguat Jadi di Bawah Rp15.000 per Dolar AS

Sedangkan dari dalam negeri, Ibrahim menyebut kurs rupiah berhasil bertahan karena didukung oleh sentimen positif dari laporan Bank Indonesia tentang indeks keyakinan konsumen yang meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya. “Hasil survei konsumen BI menyebutkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2023 sebesar 123,0, lebih tinggi dibandingkan dengan 119,9 pada Desember 2022,” ujar Ibrahim.

Sementara itu, indeks ekspektasi penghasilan juga terindikasi meningkat sebesar 4,6 poin menjadi 137,9. Sementara, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tetap kuat yakni sebesar 112,1, dengan peningkatan terutama terjadi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja.