Register Login

Home

Pertanian

Perikanan

Kehutanan

Ekonomi

Energi

Teknologi

Agri Video

Galeri

Lapsus

Indeks
Home>Keuangan

Rupiah Rabu Sore Tumbang Jadi Rp15.202 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah di antara dolar AS (Istimewa)

Editor: Yoyok - Rabu, 22 Februari 2023 | 17:00 WIB

Sariagri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada akhir perdagangan Rabu (22/2/2023) sore tumbang 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.202 per dolar AS.

Selain rupiah, hingga pukul 15.00 WIB, dolar Taiwan anjlok 0,35 persen, won Korsel ambyar 0,71 persen, peso Filipina melemah 0,16 persen, rupee India turun 0,04 persen, yuan China terkoreksi 0,21 persen, dan ringgit Malaysia tergerus 0,12 persen.

Sementara yen Jepang menanjak 0,20 persen, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,08 persen, dan baht Thailand menguat 0,11 persen.

Analis pasar uang PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan penurunan kurs sejumlah mata uang di Asia disebabkan indeks dolar menguat setelah terseret sentimen positif dari laporan aktivitas bisnis di Amerika yang meningkat. “Rebound aktivitas bisnis AS ini menjadi pertimbangan bank sentral AS, Federal Reserve, menaikkan suku bunga,” katanya.

Diketahui, data yang dirilis pada Selasa menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS secara tak terduga pulih pada bulan Februari hingga level tertinggi dalam delapan bulan. Rebound aktivitas bisnis AS ini muncul di belakang serangkaian data ekonomi yang tangguh baru-baru ini yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih ketat, inflasi yang kaku, dan penjualan ritel yang kuat di ekonomi terbesar di dunia.

Baca Juga: Rupiah Rabu Sore Tumbang Jadi Rp15.202 per Dolar AS
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Laporan Indeks Harga Konsumen AS

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim menyebut investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) diperkirakan bakal menjadi katalis pendukung yang bisa mengangkat pertumbuhan  ekonomi Indonesia dalam jangka menengah. 

“Salah satu alasan utama di balik lonjakan FDI adalah peralihan bersama ke komoditas hilir, smelter, dan aktivitas terkait,” katanya.